Berpikir analisis berlangsung selangkah demi selangkah.Tiap langkah itu tegas dan dapat dijelaskan kepada orang lain. Berpikir dilakukan dengan penuh kesadaran akan kesadaran dan informasi yang terlibat. Sedangkan, berpikir intuitif tidak berlangsung menurut langkah-langkah yang tegas.Ia menemukan jawabannya tanpa disadari proses apa yang diikutinya, informasi apa yang digunakannya dan ia tidak dapat menjelaskankepada orang lain bagaimana ia mendapat jawaban itu. Jadi, berpikir intuitif dan berpikir analisis saling melengkapi.
adapun variabel-variabel dalam berpikir intuitif adalah1.    Faktor guru. Murid tidak akan berpikir intuitif jika mereka tidak pernah melihat bagaimana guru mereka melakukan demikian dengan hasil baik.

2.    Penguasaan bahan. Orang yang menguasai bidang tertentu akan lebih sering berpikir intuitif bila dibandingkan dengan orang yang tidak menguasainya.

3.    Struktur pengetahuan. Memahami struktur suatu bidang memberi kemungkinan yang lebih besar untuk berpikir intuitif.

4.    Prosedur heuristik. Menemukan jawaban dengan cara yang tidak ketat.

5.    Menerka. Memang ada situasi dimana terkaan tidak sesuai. Namun terkaan sering memberi kemungkinan untuk mendapatkan jawaban yang tepat.


 
belajar dan pembelajaran menyangkut hal proses belajar, banyak para ahli yang menymbangkan buah pikirannya mengenai proses belajar ini salah satu nya adalah Jerome S Bruner. Menurut Bruner, proses belajar dibedakan tiga fase, yaitu

1.    Informasi. Dalam tiap pelajaran kita memperoleh informasi, ada yang menambah pengetahuan yang telah dimiliki, maupun memperhalus dan memperdalamnya. Adapula informasi yang bertentangan dengan apa yang telah kita ketahui sebelumnya.

2.    Transformasi. Informasi itu harus dianalisis, diubah atau ditransformasi kedalam bentuk yang lebih abstrak atau konseptual agar dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih luas.

3.    Evaluasi. Kita menilai pelajaran, manakah pengetahuan yang kita peroleh dan transformasi itu dapat dimanfaatkan untuk memahami gejala-gejala
Tujuan belajar yang utama adalah bahwa apa yang ia pelajari itu berguna di kemudianhari, yaitu membantu kita dalam belajar terus dengan cara yang lebih mudah. Hal ini dikenalsebagai transfer belajar.
Jerome Bruner, membagi alat instruksional menjadi 4 macam, yaitu

1.    Alat untuk menyampaikan pengalaman “vicarious”, yaitu menyajikan bahan kepada murid yang sedianya tidak dapat mereka peroleh dari pengalaman langsung yang lazim di sekolah.

2.    Alat model yang dapat memberi pengertian tentang struktur atau prinsip suatu gejala.

3.    Alat dramatisasi, yaitu yang mendramatisasi sejarah suatu peristiwa untuk memberikan pengertian tentang suatu ide.

4.    Alat automatisasi, yang menyajikan suatu masalah dalam urutan yang teratur dan memberi balikan atau feedback tentang respon murid.

Alat pendidikan yang paling utama ialah guru itu sendri, dan guru itu mempunyai peranan sebagai berikut,

1.    Mengkomunikasikan pengetahuan. Seorang guru harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang bahan yang diajarkannya.

2.    Guru sebagai model. Jika guru tidak  melihat keindahan dan manfaat mata pelajaran yang diajarkannya, jangan berharap murid akan menunjukkan antusiasme untuk pelajaran tersebut.

3.    Guru juga menjadi model sebagai pribadi, apakah ia disiplin, cermat berpikir, mencintai mata pelajarannya, atau yang mematikan idealisme dan picik dalam pandangannya.

 
banyak orang yang mengatakan bahwa fisika adalah pelajaran yang sulit, membosankan, dan tidak menarik. sebagai seorang calon guru kita seharusnya dapat menghapus semua pendapat seperti itudengan cara membuat siswa mwerasa nyaman belajar dan tertarik dengan fisika. untuk itu kita harus mengetahui seperti apa pembelajaran fisika.
dengan mengetahui teori-teori pembelajaran fisika kita dapat lebih cermat dalam memilih metode pengajaran yang sesuai dengan siswa. setiap siswa memiliki tingkat kecerdasan, bakat dan minat yang berbeda maka pentinglah bagi guru untuk memilih metode pengajaran yang tepat. ada banyak metode yang dapat dipakai oleh guru untuk membuat siswa senang belajar fisika. 
kita tidak bisa hanya menggunakan satu metode untuk satu kelas harus ada minimal 2 metode yang digunakan. siswa mempunyai kemampuan, minat dan bakat yang berbeda-beda karena itulah sebaiknya kalian calon guru menggunakan metode yang berbeda-beda pada setiap kelas yang kalian ajar.. selamat mencoba ^^
kamu dapat mendownload pada halaman download metode dan teori pembelajaran fisika yah ^^
Gamsahamnida ^^
 
mengajar fisika juga membutuhkan cara supaya bagi siswa fisika tidak sesulit yang dipikirkan karena semua pasti bisa apabila kita ingin belajar dan rajin.